Sabtu, 05 Maret 2016

Nama Ragam Tarian Daerah Dari Majene, Sulawesi Barat


Nama Ragam Tarian Daerah Dari Majene, Sulawesi Barat

Seni tari sangat beragam di Indonesia termasuk di provinsi Sulawesi Barat, terdapat banyak jenis tarian tradisional maupun tarian kreasi, keduanya berkembang sesuai dengan modifikasi yang dilakukan oleh para penggiat seni tari.
Daerah Majene yang didominasi oleh suku Mandar juga terdapat banyak jenis tari-tarian daerah yang dapat ditemui mulai dari tarian tradisional hingga tarian kreasi, tarian merupakan salah satu pembentuk elemen-elemen budaya, hasil karya manusia, karena itu banyak dari hasil karya yang muncul diilhami oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang suku Mandar yang tinggal di wilayah Majene.
penari tarian mandar
Penari Mandar yang menggunakan pakaian adat tradisional daerah 
Tarian tradisional saat ini mungkin tak banyak dipertunjukkan walaupun ia masih dapat ditemui, sanggar atau komunitas tari saat ini lebih banyak menampilkan gerakan yang lebih beragam. Tarian yang ada banyak merupakan hasil dari tari-tari kreasi, atau tari tradisional yang ditambahkan gerakan-gerakan lainnya hingga menjadi paduan tari baru.
Untuk beberapa tarian  daerah di Majene dapat ditemukan beberapa jenis, yaitu :

1. Tari Salabose Daeng Poralle

Jenis tarian yang diilhami dari Salabose, Daeng Poralle, merupakan Maraqdia (raja) pertama yang diangkat untuk memerintah kerajaan Banggae, tarian ini melambangkan perjuangan sang raja saat menghadapi perompak laut dari suku Tidung

2. Tari Pattuqdu Towaine

Tuqduq dalam bahasa Mandar berarti menari, sementara Pattuqduq berarti “penari”, tari “pattuqduq towaine” adalah tarian yang dibawakan oleh perempuan, merupakan persembahan yang diberikan kepada raja (maraqdia). Tarian ini biasa disajikan saat berlangsung pelantikan raja baru, atau untuk penyambutan tamu

3. Tari Ello-Ello

Tari sebagai perlambang kesetiaan perempuan yang termasuk dalam rangkaian upacara paqbandangang di Malunda. Tarian ini bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat yang ada sebelum pelaksanaan ritual upacara pelantikan raja.

4. Tari Patturaq

Tarian yang menggambarkan potret petani dalam berkebun atau mengelola ladangnya

5. Tari Peppioq

Tarian paqbandangang manu-manuq yang dilakokankan diatas ayunan, saat anak laki-laki dan perempuan mendendangkan lagu ketika berada di atas ayunan.

6. Tari Mappande Banua/Macceraq Banua

Tarian yang dilakukan untuk mappande (memberi makan), banua (kampung) tari ini dilakukan sebelum ritual pelantikan raja, dengan didahului penyembelihan hewan berupa kerbau yang diambil darah dri daun telinganya untuk dipercikkan ke delapan arah mata angin.

7. Tari Pattuqduq Tommuane

Tari yang dilakonkan sebelum para pejuang berangkat ke medan perang yang menunjukkan potret keberanian serta keteguhan saat akan melawan musuh. Tarian ini juga biasa dipertunjukaan saat kegiatan penyambutan tamu-tamu penting. Gerakannya dilakukan oleh anak laki-laki, dengan menggunakan properti rotan dan tameng.

8. Tari Cellelua

tarian yang dilakon oleh anak-anak perempuan dibawah sinar bulan purnama, saat menanti kedatangan orang tuanya dari bekerja.

9. Tari Pallaga

Tarian rakyat yang berasal dari kecamatan Malunda yang diminkan oleh dua oarng atau lebih yang menggunakan properti hiasan kepala kerbau.

10. Tari Jekka

tarian kreasi yang diciptakan dan menggambarkan suasana saat bermain jekka atau engrang. Tampak gerakan keterampilan dan kelihaian menaiki jekka tanpa jatuh

11. Tari Caqbite

Tarian yang berasal dari kecamatan Sendana,yang dilakonkan oleh gadis perempuan dan merupakan hiburan di saat bulan purnama besrinar teranghttp://ragamsulawesibarat.blogspot.co.id

1 komentar: